JAKARTA, iNews.id – Kota terpadat di dunia secara tersirat mungkin menawarkan harapan bagi banyak orang yang berusaha mencari penghidupan lebih baik. Karenanya, tidak jarang kita mendengar ungkapan “pergi ke kota demi mengejar impian” di kalangan penduduk desa.
Namun, padatnya penduduk suatu kota tidak melulu menunjukkan tingginya daya tarik kota tersebut sebagai tempat mencari nafkah. Bisa jadi sebuah kota menjadi begitu padat karena berbagai macam sebab.
Kepadatan penduduk didefinisikan oleh jumlah orang yang tinggal di setiap satuan luas area, bisa berupa kilometer persegi atau mil persegi. Bentuk areanya dapat bermacam-macam, mulai desa atau kelurahan, kota, provinsi, atau negara. Tingkat kepadatan (density) dapat digunakan sebagai statistik untuk menunjukkan berapa banyak orang yang tinggal di area tertentu itu.
Berbagai sumber data menyajikan informasi yang berbeda-beda mengenai daftar kota terpadat di dunia. Namun, paling tidaknya beberapa kota negara tetangga Indonesia, Filipina, selalu ada dalam daftar tersebut. Di antaranya adalah Kota Manila, Pateros, dan Mandaluyong.
Pertanyaan pun timbul, apa yang membuat kota-kota itu begitu padat dibandingkan kota-kota lainnya di dunia? Untuk menjawab pertanyaan itu, pertama-tama penting bagi kita untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kepadatan penduduk di suatu area.
Laman WorldAtlas melansir, faktor manusia dan fisik memengaruhi kepadatan penduduk. Keduanya memengaruhi pertumbuhan dan perubahan suatu wilayah. Faktor manusia yang memengaruhi kepadatan penduduk antara lain meliputi masalah politik, ekonomi, dan sosial. Faktor-faktor ini terkadang disebut sebagai faktor pendorong atau penarik.
Tempat-tempat dengan kerusuhan politik yang tinggi (faktor pendorong), seperti Afghanistan, memiliki kepadatan penduduk yang rendah karena banyak orang bermigrasi ke luar negeri. Semenara faktor ekonomi seperti kesempatan kerja (faktor penarik) juga dapat memengaruhi migrasi dan kepadatan penduduk. Misalnya, ketika Polandia bergabung dengan Uni Eropa pada 2004, banyak pekerja bermigrasi ke Inggris karena banyaknya lowongan pekerjaan dan upah yang lebih baik di sana.
Adapun faktor fisik yang memengaruhi kepadatan penduduk berhubungan dengan lingkungan dan meliputi iklim, pasokan air, dan topografi daratan. Daerah yang bergunung-gunung biasanya memiliki kepadatan penduduk yang rendah karena sulit membangun infrastruktur sedangkan wilayah pesisir memungkinkan hubungan transportasi yang baik yang mendorong peluang perdagangan, menciptakan lapangan kerja, dan pada akhirnya memungkinkan penduduk untuk berkembang.
Halaman berikutnya: daftar 10 kota terpadat di dunia >>>