“Itu merupakan hari-hari tergelap dalam hidup saya. Sekarang ini merupakan saat paling membahagiakan bagi saya. Saya bebas dan datang ke sini tanpa rasa takut,” ujarnya.
Pul-e-Charkhi memiliki sejarah kekerasan, eksekusi massal, dan penyiksaan yang panjang. Kuburan massal dan sel-sel penyiksaan ditemukan berasal dari pemerintah yang didukung Soviet pada akhir 1970-an dan 1980-an.
Sementara di bawah pemerintah yang didukung AS, kondisi itu lebih buruk dengan kepadatan narapidana yang tinggi. 11 blok sel penjara dibangun untuk menampung 5.000 narapidana. Sering kali bahkan lebih dari 10.000, termasuk Taliban dan penjahat.
Tahanan Taliban sering mengeluhkan penganiayaan dan pemukulan, dan sering terjadi kerusuhan.
Beberapa dari Taliban yang sekarang menjaga situs itu adalah mantan narapidana. Meskipun fasilitas itu sebagian besar masih kosong, satu bagian telah diisi sekita 60 orang.
Mereka ditangkap dalam beberapa minggu terakhir. Menurut para penjaga, sebagian besar dari tahanan merupakan penjahat dan pecandu narkoba.
Banyak warga Afghanistan serta pemerintah di seluruh dunia khawatir dengan perebutan kekuasaan Taliban yang cepat. Mereka khawatir Taliban akan memberlakukan aturan yang keras dan serupa seperti yang mereka lakukan saat pertama kali berkuasa pada 1990-an.
Sebaliknya, bagi para pejuang Taliban, saat ini merupakan momen untuk menikmati kemenangan setelah bertahun-tahun pertempuran.