Selama di Israel, Pangeran William akan menginap di King David Hotel Yerusalem. Tempat itu pernah menjadi markas besar otoritas Inggris, namun dibom oleh militan Yahudi pada 1946 dan menewaskan lebih dari 90 orang.
Seperti agenda kenegaraan yang biasa dilakukan anggota keluarga Kerajaan Inggris, kunjungan Pangeran William ke Israel dan Palestina ini bukan merupakan agenda politik. Dia akan banyak mengunjungi daerah yang menjadi rebutan selama berabad-abad dan pernah berada di bawah kontrol Inggris.
Inggris merebut Palestina dari Kekhalifahan Utsmani yang berpusat di Turki pada 1917 selama Perang Dunia I dan mengelola kawasan tersebut di bawah mandat Liga Bangsa-Bangsa hingga 1948. Inggris lalu menarik diri sehari sebelum Israel menyatakan kemerdekaan.
Kunjungan William ini atas permintaan Pemerintah Inggris. Padahal ada kebijakan di Inggris yang melarang melakukan kunjungan resmi kerajaan hingga konflik Israel-Palestina diselesaikan.