Saat masa jabatan pertama sebagai presiden, Trump memuji penjualan senjata AS ke Arab Saudi karena berdampak baik untuk lapangan pekerjaan di AS.
AS sejak lama memasok senjata ke Arab Saudi. Pada 2017, Trump mengusulkan penjualan sekitar 110 miliar dolar AS. Hingga 2018, penjualan baru mencapai angka 14,5 miliar dolar. Kongres saat itu mengaitkan kesepakatan tersebut dengan pembunuhan jurnalis The Washington Post asal Saudi Jamal Khashoggi.
Para pejabat AS menuduh intelijen Saudi terlibat dalam pembunuhan tersebut yakni atas perintah Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Khashoggi merupakan pengkritik MBS.
Pada 2021, di bawah pemerintahan Biden, Kongres melarang penjualan senjata serbu ke Arab Saudi terkait pembunuhan Khashoggi. Selain itu juga untuk menekan Saudi agar menghentikan perang di Yaman, yang telah menimbulkan banyak korban sipil.