"Saya memeriksanya, dia sudah tidak responsif. Detak jantungnya berhenti. Saya mencoba yang terbaik tapi dia sudah meninggal," kata dokter ahli jantung, Ashok Jain.
Dokter spesialis jantung lainnya, Vipul Garg, menganalisis, ada kemungkinan Furkan mengalami gagal organ karena euforia dengan kemenangan saat bermain PUBG.
"Anak-anak sekarang banyak terlibat secara mental dalam bermain game pertempuran di ponsel, sehingga emosinya tinggi karena gembira. Mereka sering menjadi mangsa serangan jantung. Anak-anak harus dijauhkan dari permainan seluler semacam itu," kata Garg.
Sementara itu pejabat jepolisian setempat, Ajay Sarwan, mengaku belum mendapat laporan mengenai kasus kematian akibat bermain PUBG.
Permainan online ini dipersalahkan atas banyak kasus, seperti hilangnya minat belajar anak-anak, perubahan perilaku, perceraian, hingga kematian.
Di India, PUBG dilarang di beberapa kota, seperti Gujarat. Alasannya karena mengubah perilaku anak-anak menjadi keras.