Perselisihan terjadi pada September setelah pasukan Korut menembak mati seorang pejabat perikanan Korsel yang sebelumnya sempat diberitakan hilang di laut, memicu kemarahan publik di negara itu.
Pada Juli, pemimpin Korut Kim Jong Un menyatakan keadaan darurat dan menutup perbatasan Pyongyang setelah seseorang mengalami gejala Covid-19. Orang tersebut diketahui melintasi perbatasan dari Korsel secara ilegal.
Sejauh ini Korut belum mengonfirmasi satu pun kasus Covid-19, meskipun pejabat Seoul meragukan data itu. Pasalnya di awal wabah, Korut masih membuka pintu perbatasannya dengan China, negara pusat wabah virus corona.