Latihan tersebut akan menjadi latihan militer kedua yang melibatkan tiga negara di Afrika Selatan. Sebelumnya, kegiatan serupa diadakan pada 2019.
China, Rusia, dan Amerika Serikat sedang berlomba-lomba untuk mengembangkan senjata hipersonik. Langkah tersebut dipandang sebagai cara masing-masing negara untuk mendapatkan keunggulan atas musuh mereka. Alasannya, pergerakan rudal hipersonik yang melesat lebih dari lima kali kecepatan suara, sulit untuk dideteksi.