Rancangan anggaran tersebut juga ditentang kalangan ultra-ortodoks, Partai Agudat Yisrael, yang memiliki tiga anggota di Knesset. Partai tersebut berjanji akan menolak rancangan itu kecuali tuntutan penambahan anggaran bagi lembaga-lembaga keagamaan Yahudi dipenuhi.
Gagalnya pemungutan suara berarti pemerintah akan kehilangan anggaran tahunan sekitar 10 miliar shekel.
Namun pada pembacaan pertama, rancangan anggaran itu lolos dengan dukungan suara tipis, yakni 60 mendukung melawan 58 yang menentang dari total 120 anggota Knesset.
Rancangan tersebut membutuhkan suara mayoritas yang sama dalam pembacaan kedua dan ketiga sehingga bisa disahkan.
Biasanya, kubu oposisi Israel akan menentang rancangan anggaran yang diusulkan pemerintah. Kondisi itu akan semakin mengganjal pengesahan anggaran 2025.