Namun temuan Rosgidromet berbeda dengan data yang dikeluarkan badan layanan cuaca Severodvinsk.
Pihak berwenang di kota yang berjarak 47 kilometer dari Nenoska itu mengatakan, tingkat radiasi memang sempat naik di atas normal setelah ledakan, namun hanya berlangsung selama 40 menit. Setelah itu, level radiasi kembali ke normal.
Pernyataan berbeda disampaikan Rosgidromet yang menyebut lonjakan radiasi masih berlangsung selama 2,5 jam pascaledakan, bahkan setelahnya.
Laporan ini membuat masyarakat panik. Mereka bergegas memborong iodium medis yang dapat menangkal efek radiasi. Akibatnya, stok iodium di Kota Arkhangelsk dan Severodvinsk dilaporkan habis.
Sementara itu di Moskow, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak menjelaskan rincian mengenai ledakan tersebut. Dia hanya menyayangkan uji coba roket yang disebut-sebut sebagai pendorong rudal jelajah itu diwaranai kecelakaan.
Peskov justru membela bahwa teknologi persenjataan nuklir Rusia saat ini lebih maju dan melampaui capaian negara-negara lain.