Ledakan Beirut, Bantuan Israel, dan Luka Sejarah di Hati Rakyat Lebanon

Ahmad Islamy Jamil
Asap hitam membubung di atas Kota Beirut, Lebanon, pascaledakan besar pada Selasa (4/8/2020) lalu. (Foto: AFP)

Sumber pemerintah dan diplomatik di Yerusalem mengklaim, Israel telah mencoba menawarkan bantuan sejak Selasa lalu untuk mengirim peralatan medis ke Lebanon melalui PBB—yang memantau zona penyangga antara kedua negara. Namun, upaya itu tidak berhasil.

Israel bahkan berusaha mengirim personel medis ke Siprus, tempat para korban Beirut dapat dirawat, menurut sumber tersebut. “Itu adalah sikap yang sangat manusiawi. Ini adalah isyarat yang dapat mempersatukan kedua negara (Lebanon dan Israel),” ujar mantan kepala intelijen militer Israel, Amos Yadlin, kepada wartawan.

Kenangan pahit

Yadlin pun menyalahkan para pendukung Hizbullah di Iran atas berlanjutnya permusuhan antara Israel dan Lebanon. Dia bersikeras bahwa “tidak ada perselisihan nyata” antara kedua tetangga itu.

“Satu-satunya alasan tidak ada perdamaian antara Israel dan Lebanon adalah fakta bahwa Iran mengambil alih negara kecil ini melalui wakilnya Hizbullah dan mereka menciptakan alasan untuk menjaga konflik tetap berlangsung,” klaimnya.

Di Beirut, banyak orang yang memiliki kenangan pahit soal invasi Israel ke Lebanon pada 1982. Mereka masih ingat akan pendudukan zionis di wilayah selatan Lebanon hingga 2000, juga; perang pada 2006 yang menewaskan 1.200 orang—yang kebanyakan dari mereka adalah warga sipil.

Nasib ratusan ribu pengungsi Palestina yang terjebak di Lebanon selama beberapa dekade, setelah melarikan diri atau diusir dari tanah air mereka dalam beberapa gelombang menyusul pembentukan Israel pada 1948, adalah masalah pelik lainnya. Tuntutan jangka panjang agar para pengungsi itu bisa kembali ke Tanah Palestina tetap menjadi poin penting perselisihan antara Lebanon dan Israel.

Trauma akibat ledakan yang menghancurkan Kota Beirut—yang menewaskan lebih dari 150 orang dan melukai sedikitnya 5.000 orang, serta menyebabkan sekitar 300.000 tunawisma—membuat orang-orang Lebanon tidak begitu mempedulikan tawaran Israel. Alih-alih menerima, sebagian dari mereka malah mengejek dan memandang sarkasme tawaran zionis itu.

“Israel harus berhenti mengeksploitasi bencana ini untuk menutupi kejahatannya terhadap Lebanon,” demikian bunyi salah satu tweet dalam Bahasa Inggris yang muncul sejak tiga hari lalu.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Internasional
1 hari lalu

Israel Kecam Keputusan Turki Tangkap Netanyahu, Sebut Erdogan Tiran

Internasional
1 hari lalu

Turki Keluarkan Surat Perintah Penangkapan untuk Netanyahu, Ini Komentar Hamas 

Internasional
1 hari lalu

Kazakhstan Ikuti Jejak UEA dan Maroko, Gabung Klub Negara Muslim Pro-Israel

Internasional
2 hari lalu

Ini Alasan Turki Keluarkan Surat Perintah Penangkapan terhadap Netanyahu

Internasional
2 hari lalu

Trump Umumkan Kazakhstan Akan Berdamai dengan Israel di Bawah Perjanjian Abraham

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal