Dikenal sebagai MRAP, untuk Perlindungan Penyergapan Tahan-Ranjau, kendaraan mereka kokoh tetapi mudah ditargetkan karena sangat terlihat.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kelompok pemberontak berada di belakang serangan itu. Mereka mengklaim menewaskan "10 perwira dan tentara pasukan penyerang."
Taliban tak jarang membesar-besarkan klaim setelah serangan.
Ledakan itu terjadi satu hari setelah seorang pengebom bunuh diri ISIS meledakkan dirinya di luar akademi militer tentara Afghanistan, menewaskan sedikitnya enam orang.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengusulkan gencatan senjata nasional pada awal bulan suci Ramadhan. Namun Taliban menolak tawaran itu dan kekerasan terus berlanjut di seluruh negeri.