Badan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Jepang mengungkapkan, pada pukul 07.30 Minggu, perintah evakuasi (mengungsi) diberlakukan untuk 229.200 penduduk yang tinggal di 108.700 rumah tangga. Ratusan ribu warga itu tinggal di delapan prefektur, yakni Aomori, Iwate, Miyagi, Chiba, Tokushima, Kochi, Miyazaki, dan Kagoshima.
Peringatan itu juga mencakup beberapa daerah yang terkena tsunami pada Maret 2011 yang menelan korban jiwa.
Sebanyak 19 kapal dan perahu terbalik, tenggelam, atau hanyut di Prefektur Kochi. Sementara itu, lima kapal atau perahu terbalik di Prefektur Tokushima dan satu di Prefektur Mie. Maskapai Japan Airlines membatalkan 27 penerbangan di bandara di seluruh negeri.
Pemerintah Jepang juga langsung memastikan keselamatan warga negaranya di Tonga—tempat terjadinya letusan gunung berapi Sabtu kemarin. Kementerian Luar Negeri Jepang telah melakukan kontak dengan Kedutaan Besar Jepang di negara kepulauan Pasifik itu. Akan tetapi, pemadaman listrik dan faktor-faktor lain yang terjadi di Tonga menghambat komunikasi itu.
Menurut situs Kementerian Luar Negeri Jepang, ada 35 warga negeri samurai di Tonga per April 2020.
Gambar satelit dramatis menunjukkan letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai yang panjang dan bergemuruh memuntahkan asap dan abu ke udara. Suara gemuruh akibat letusan itu terdengar 10.000 kilometer jauhnya hingga di Alaska, AS.
Survei Geologi AS mencatat letusan hari Sabtu setara dengan gempa berkekuatan magnitudo 5,8 pada kedalaman nol meter.