Pemerintah juga menjabarkan rencana asuransi kesehatan senilai 5 juta rupee (sekitar Rp1 miliar) untuk setiap petugas kesehatan garis depan, mulai dari dokter, perawat, dan paramedis hingga mereka yang terlibat dalam layanan sanitasi. Akan tetapi, beberapa ekonom menilai rencana itu mungkin tidak cukup untuk mendukung perekonomian negara selama beberapa bulan ke depan. Kebijakan lockdown mereka anggap bisa merugikan India dalam hal pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi India turun menjadi 4,7 persen pada kuartal terakhir 2019 (Oktober-Desember), terendah dalam lebih dari enam tahun ini. Ekonom memprediksi angka itu akan turun lagi menjadi 2,4 persen pada Januari-Maret ini.
Menteri Keuangan Sitharaman tidak memberikan penjelasan secara perinci tentang bagaimana paket stimulus ekonomi itu akan didanai. Apalagi, kondisi fiskal India selalu mengalami defisit. Menurut rencana, paket itu akan mulai diberlakukan per 1 April nanti.