KUALA LUMPUR, iNews.id – Malaysia telah mencabut keputusan penangguhan impor sapi dan kerbau dari Australia. Hal itu diungkapkan oleh Departemen Layanan Kedokteran Hewan (DVS) Malaysia pada Rabu (6/9/2023).
Malaysia menghentikan impor sapi dan kerbau hidup dari Australia pada bulan lalu. Langkah itu sebagai tindakan pencegahan, menyusul temuan penyakit kulit menggumpal (LSD) yang terdeteksi pada sejumlah kecil sapi dari negeri kanguru yang tiba di Indonesia.
Indonesia sendiri sudah lebih dulu menyetop impor sapi dari Australia karena temuan kasus penyakit hewan ternak tersebut.
Reuters melansir, keputusan untuk mencabut penangguhan itu diambil Malaysia setelah menerima laporan investigasi lengkap dari otoritas Australia. Selain itu, telah dilangsungkan pula diskusi antara kedua negara terkait masalah tersebut.
LSD menyebabkan kulit sapi melepuh dan mengurangi produksi susu hewan ternak tersebut. Penyakit yang disebabkan oleh virus itu sangat menular, dan biasanya menyerang sapi dan kerbau. Penularan penyakit itu terjadi melalui gigitan serangga, dan tidak menimbulkan risiko bagi manusia.
Pemerintah Australia selalu mengklaim bahwa negaranya bebas penyakit LSD dan telah menguji lebih dari 1.000 hewan untuk meyakinkan Indonesia dan Malaysia. “Tes kami tidak mendeteksi LSD di Australia dan status penyakit kami tidak berubah,” ungkap Departemen Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia (DAFF), dalam pernyataan yang dikutip ABC News, hari ini.