IMR yang berada di bawah Kementerian Kesehatan sedang menggarap dua jenis vaksin Covid-19. Pertama, menggunakan teknologi mRNA. Sementara yang kedua menggunakan pendekatan vaksin non-aktif.
Lembaga ini bekerja sama dengan para ahli dari Universiti Putra Malaysia dan Institut Penelitian Hewan, yang berada di bawah Departemen Layanan Hewan.
Inisiatif untuk mengembangkan vaksin Covid-19 dilakukan untuk mengantisipasi jika Malaysia mengalami wabah di masa depan.
Dilaporkan bahwa anggaran sebesar RM3,1 juta Rp10 miliar ini telah disetujui untuk pengembangan vaksin Covid-19 terutama penelitian laboratorium dan hewan saja. Dana tambahan harus diterapkan untuk mendanai studi pra-klinis dan klinis.
"Semoga vaksin Covid-19 Malaysia akan sesuai dengan kualitas yang diproduksi di luar negeri," katanya.