Surat kabar kampus, The Varsity, menyebut salah satu mahasiswa merekam insiden itu dan dibagikan via Snapchat. Kejadian itu menyebar dengan cepat secara online dan dibagikan beberapa kali.
Video tersebar dengan keterangan, "Kelas pertama psikologi, sepertinya profesor sedang menonton film porno sebelum memgajar."
Sementara beberapa mahasiswa merasa jijik, yang lain justru mengira insiden tersebut disengaja dan bagian dari eksperimen psikologis. Banyak pula yang merasa simpatik terhadap profesor tersebut.
"Ya ampun, dia 'kan bekerja dengan anak-anak," kata seorang warganet.
"Ini agak aneh, tapi aku merasa kasihan padanya," ujar warganet lainnya.
"Saya pikir dia sengaja melakukannya sebagai tes," timpal yang lain.
Menanggapi insiden itu, pihak universitas menawarkan dukungan kepada siapa saja yang terganggu atas insiden tersebut.
"Kami tidak dapat membahas masalah personel. Tapi kami menyadari situasi dan mendorong mahasiswa yang merasa tidak nyaman untuk berbicara dengan staf di Health and Wellness Centre," kata juru bicara universitas, Don Campbell, seperti dilaporkan Daily Star.