WASHINGTON DC, iNews.id – Kebocoran dokumen rahasia AS di media sosial baru-baru ini telah menuai beragam reaksi dari sejumlah kalangan. Namun, muncul pula dugaan bahwa insiden itu memang disengaja oleh Washington DC sendiri.
Presiden Joe Biden atau para pejabat tinggi Amerika lainnya bisa saja menyetujui semua atau sebagian dari kebocoran dokumen milik Departemen Pertahanan AS (Pentagon) baru-baru ini. Kebijakan itu sebagai bagian dari kampanye untuk memberikan informasi yang keliru, yang tujuannya untuk membingungkan Rusia.
Asumsi itu diungkapkan oleh pensiunan agen FBI yang juga mantan Penasihat Hukum Divisi Minneapolis, Coleen Rowley, kepada kantor berita Sputnik.
“Kebocoran itu bisa dengan mudah mendapat lampu hijau sampai batas tertentu oleh pejabat yang lebih tinggi, jika bukan yang berpangkat tertinggi, ya Presiden,” kata Rowley, seperti dikutip pada Kamis (13/4/2023).
Menurut pria yang pernah dinobatkan sebagai salah satu tokoh dalam daftar Persons of the Year 2002 versi Majalah TIME itu, kebocoroan data Pentagon tersebut bisa saja memiliki lebih dari satu tujuan. Terlepas apakah tindakan itu diotorisasi atau tidak.
“Kebocoran itu bahkan bisa dicampur dengan beberapa disinformasi untuk menyesatkan Rusia,” ucap mantan agen intelijen itu.
Kebocoran dokumen rahasia Pentagon baru-baru ini mengungkapkan rahasia mengenai sejumlah masalah keamanan yang sensitif termasuk sehubungan dengan konflik di Ukraina. Beberapa dokumen dilaporkan mengungkapkan keraguan AS tentang kemampuan Ukraina untuk melancarkan serangan pada musim semi. Selain itu, dokumen tersebut jgua mengungkapkan dugaan kelemahan dalam pertahanan udara Ukraina.
Rowley mengatakan, sulit untuk membedakan apa yang terjadi dengan pembocoran informasi rahasia tersebut. Ini mengingat tingkat “perang informasi-disinformasi” yang telah terjadi sejak dimulainya agresi Rusia di Ukraina tahun lalu.