BEIRUT, iNews.id – Mantan Menteri Dalam Negeri Lebanon, Nouhad Machnouk, menuduh Israel sebagai biang keladi di balik ledakan di Pelabuhan Beirut, 4 Agustus lalu. Peristiwa itu menewaskan hampir 200 orang dan melukai lebih dari 6.000 orang.
Machnouk mengatakan, Israel jelas bertanggung jawab atas ledakan tersebut. “Tetapi mereka (Israel) tidak memiliki keberanian untuk (mengatakan bahwa merekalah yang bertanggung jawab), karena itu adalah kejahatan terhadap kemanusiaan,” ujar pria yang saat ini menjadi anggota Parlemen Lebanon mewakili Beirut itu, dikutip dari Alarabiyah, Jumat (14/8/2020).
Dalam konferensi pers pada Rabu (12/8/2020) lalu, Machnouk memuji para anggota parlemen yang mengundurkan diri setelah ledakan tersebut. “Mereka lebih berani daripada rekan-rekan saya dan saya. Namun, jika saya mengundurkan diri sendiri, apakah ini akan menghasilkan sesuatu?” ujarnya.
Mantan menteri yang sebelumnya menjadi sekutu dekat mantan Perdana Menteri Saad Hariri itu pun meminta komite internasional untuk menyelidiki ledakan Beirut. Dia juga mengecam Presiden Michel Aoun yang mengatakan bahwa penyelidikan internasional hanya membuang-buang waktu.
“Siapa hakim Lebanon yang berani mengumumkan penemuan sisa-sisa roket di antara reruntuhan (Pelabuhan Beirut) itu?” ujar Machnouk, merujuk pada gudang rudal dan roket Hizbullah.