Katsuyuki diangkat menjadi menteri kehakiman oleh Abe pada 2019. Akan tetapi, dia memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan itu hanya beberapa minggu setelah skandal suap terkait pemilihan istrinya muncul.
Markas Besar Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di Jepang dilaporkan menyediakan 150 juta yen (Rp19,6 miliar) untuk kampanye pemilihan Anri. Jumlah itu terbilang luar biasa besar dan tak lazim untuk ukuran kampanye anggota senat di Jepang.