BERLIN, iNews.id – Bahtiyar Duysak, pria berusia 20 tahun asal Jerman yang menonaktifkan akun Twitter pribadi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, @realDonaldTrump, muncul ke publik.
Mantan pegawai Twitter itu menegaskan tidak punya motif lain untuk merekomendasikan penonaktifkan akun Trump, melainkan hanya memenuhi keluhan yang masuk ke perusahaan. Sebagai pegawai bagian Customer Support Twitter, dia berusaha melayani sebaik mungkin setiap keluhan.
"Menurut pendapat saya, ini benar-benar sebuah kesalahan. Jika saya terlibat dalam hal ini, saya meminta maaf jika ada pihak yang tersakiti. Saya tidak melakukan ini dengan sengaja," ungkap Duysak dalam wawancara dengan TechCrunch.
Dia menambahkan, pekerjaan yang sibuk di Amerika membuatnya lelah. Hal itu yang menjadi penyebabnya melakukan kelalaian.
"Setiap orang bisa saja melakukan kesalahan," ungkapnya.
Duysak juga menegaskan, nonaktifnya akun Donald Trump selama 11 menit merupakan kebetulan semata.