"Saat saya berusaha mendekatinya, benda tersebut tiba-tiba berbelok dengan sangat cepat dan seperti bukan pesawat kami (manusia)," lanjutnya.
Sesampainya di darat, Fravor meminta petugas pemantau radar melacak sinyal terakhir benda tersebut. Namun, apa yang didapat pergerakan UFO tidak terdeteksi.
"Awasi apapun yang ada di sana (layar radar), saya ingin merekam jejaknya dan menjadikannya sebuah file untuk mengetahui dimana mereka, seberapa cepat dan arah yang dituju."
"Rada cukup pintar, pada saat sinyal mereka kembali maka akan bisa menggambarkan dimana mereka. Akan tetapi, dapat dikatakan sinyal kembali hilang, dan ini mengindikasikan bahwa radar kami yang diacak oleh mereka," ujarnya.
Puluhan tahun bertugas sebagai pilot pesawat tempur, Fravor tak menyangka akan menyaksikan salah satu bentuk kemajuan teknologi yang belum pernah dibuat oleh manusia sejauh ini. Dia meyakini UFO bukan wahana buatan manusia seperti yang banyak teori konspirasi kemukakan.
"Saya tidak suka menjadi makhluk hijau kecil (alien) tetapi saya tidak berpikir kami telah mengembangkannya."
"Saya pikir Anda bisa menyembunyikan sesuatu untuk sementara waktu. Ini merupakan lompatan besar dalam teknologi," tuturnya.