Menurut doktrin nuklir Rusia, presiden dapat menggunakan senjata nuklir jika negara menghadapi ancaman eksistensial, termasuk dari senjata konvensional.
Sekitar 90 persen dari hulu ledak nuklir dunia dipegang oleh Rusia dan AS. Sejauh ini, kedua negara masih menjadi kekuatan nuklir terbesar di dunia.
"Saya harus mengingatkan Anda lagi, untuk telinga tuli yang hanya mendengar diri mereka sendiri. Rusia memiliki hak untuk menggunakan senjata nuklir jika perlu," kata Medvedev tegas.
Dia menambahkan, hal itu akan dilakukan dalam kasus yang telah ditentukan dan sesuai dengan kebijakan negara.
Komentar Medvedev muncul saat Rusia bersiap untuk mencaplok sebagian besar wilayah Ukraina setelah referendum di wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina. Ukraina dan Barat telah mencela pemungutan suara sebagai palsu juga ilegal.
Medvedev, yang menyatakan dirinya sebagai presiden liberal dari 2008-2012, secara teratur mengeluarkan pernyataan yang agresif atau suka berperang, terutama dalam urusan luar negeri, tentang perang di Ukraina.