Iran meluncurkan ratusan rudal ke tiga target utama Israel pada Selasa lalu sebagai bagian dari Operasi True Promise II. Serangan itu merupakan pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran serta pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan dan komandan IRGC Abbas Nilforoushan pada 27 September.
Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengungkap, 90 persen dari sekitar 200 rudal yang diluncurkan ke Israel mengenai sasaran yang dituju setelah luput dari sistem pertahanan.
Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran Mohammad Bagheri mengatakan, operasi tersebut menargetkan pangkalan Nevatim yang digunakan untuk melancarkan serangan yang membunuh Nasrallah di Beirut.
Selain itu Operasi True Promise II juga menargetkan sistem radar strategis Israel, penampungan tank dan kendaaan angkut personel, serta barak-barak militer yang terlibat dalam pembantaian warga Jalur Gaza.
"Jika rezim Zionis, yang telah mencapai kegilaan, tidak bisa dikendalikan oleh Amerika Serikat dan Eropa, serta berusaha untuk melanjutkan kekejamannya atau mengambil tindakan terhadap integritas dan kedaulatan teritorial kami, operasi ini akan terulang dengan skala berlipat ganda dan semua infrastruktur mereka akan diserang," kata Bagheri.