Media Asing Soroti Kecelakaan Tambang Emas di Solok Sumbar yang Tewaskan 15 Orang

Ahmad Islamy Jamil
Aparat keamanan menggerebek tambang emas ilegal di salah satu daerah di Indonesia (ilustrasi). (Foto: iNews/Usman Coddang)

PADANG, iNews.id - Kecelakaan tambang emas yang menewaskan 15 orang di Kabupaten Solok, Sumatra Barat, Jumat (27/9/2024), turut menarik perhatian media asing. Mereka pun menyoroti lemahnya kemampuan pihak berwenang di negeri ini dalam menertibkan tambang-tambang ilegal.

Tanah longsor yang dipicu hujan lebat menyebabkan runtuhnya tambang emas di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok. Selain belasan orang yang dipastikan meninggal, bencana itu juga menyebabkan 25 orang lainnya hilang. Sementara 11 orang lagi berhasil ditarik keluar dari timbunan longsor hidup-hidup dalam keadaan luka.

Kantor berita Reuters, hari ini menerbitkan artikel berjudul "Indonesia Gold Mine Collapses after Landslide, Killing 15" (Tambang Emas Runtuh setelah Dilanda Longsor, 15 Orang Tewas). Dengan mengutip Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, Irwan Effendi, media itu mengatakan, para korban adalah warga yang menambang emas secara manual. 

Sayangnya, lokasi bencana itu amat terpencil. Menurut Irwan, tim penyelamat harus berjalan kaki selama delapan jam untuk mencapai lokasi, yang tidak dapat diakses melalui jalan darat.

"Penambangan skala kecil dan ilegal sering menyebabkan kecelakaan di Indonesia, di mana sumber daya mineral berada di daerah terpencil dalam kondisi yang sulit diatur oleh pihak berwenang," tulis Reuters.

Pada Jumat pagi, polisi dan personel TNI masih mencari orang-orang yang hilang, bersamaan dengan langkah-langkah untuk mengevakuasi korban tewas.

The Associated Press (AP) melansir, upaya pencarian di daerah yang paling parah terkena dampak bencana, dekat Nagari Sungai Abu, terhambat oleh tanah longsor yang menutupi sebagian besar wilayah. Keadaan makin diperparah dengan pemadaman listrik dan kurangnya jaringan telekomunikasi.

"Operasi penambangan tak resmi banyak ditemui di Indonesia, memberikan penghidupan yang tidak menentu bagi ribuan orang yang bekerja dalam kondisi berisiko tinggi terhadap cedera serius atau kematian," tulis AP.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Nasional
10 jam lalu

Kementerian LH Setop Operasional Perusahaan Diduga Penyebab Banjir di Sumatra, Ada Tambang Emas

Internasional
1 hari lalu

Bencana Tewaskan 618 Orang di Sri Lanka Belum Berakhir, kini Muncul Peringatan Longsor

Nasional
1 hari lalu

BNPB Ungkap Wilayah di Sumbar yang Butuh Penanganan Khusus Pascabanjir, Ini Rinciannya

Nasional
3 hari lalu

Disebut Jadi Biang Kerok Bencana Sumatra, PT Agincourt Buka Suara

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news