Media Asing Soroti Kecelakaan Tambang Emas di Solok Sumbar yang Tewaskan 15 Orang

Ahmad Islamy Jamil
Aparat keamanan menggerebek tambang emas ilegal di salah satu daerah di Indonesia (ilustrasi). (Foto: iNews/Usman Coddang)

"Longsor, banjir, dan runtuhnya terowongan hanyalah beberapa bahaya yang dihadapi para penambang. Sebagian besar pemrosesan bijih emas melibatkan merkuri dan sianida yang sangat beracun dan para pekerja sering kali menggunakan sedikit atau tidak ada perlindungan sama sekali," kata media yang berkantor pusat di New York, AS, itu lagi.

AP juga membeberkan fakta kecelakaan "tambang rakyat" lainnya di Tanah Air. Menurut data yang dihimpun media itu, kecelakaan besar terakhir yang terkait dengan pertambangan di Indonesia terjadi pada Juli lal. Ketika itu, tanah longsor menghantam tambang emas tradisional ilegal di Provinsi Gorontalo, menewaskan sedikitnya 23 orang.

Pada April 2022, tanah longsor melanda tambang emas lainnya di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, menewaskan 12 perempuan.

Pada Februari 2019, sebuah bangunan kayu sementara di sebuah tambang emas ilegal di Provinsi Sulawesi Utara runtuh sebagian karena pergeseran tanah. Lebih dari 40 orang terkubur.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Internasional
13 jam lalu

Bencana Tewaskan 618 Orang di Sri Lanka Belum Berakhir, kini Muncul Peringatan Longsor

Nasional
14 jam lalu

BNPB Ungkap Wilayah di Sumbar yang Butuh Penanganan Khusus Pascabanjir, Ini Rinciannya

Nasional
2 hari lalu

Disebut Jadi Biang Kerok Bencana Sumatra, PT Agincourt Buka Suara

Nasional
2 hari lalu

Pemerintah Kirim 22,7 Ton Bantuan lewat Udara untuk Pengungsi Banjir di Sumbar

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal