SEOUL, iNews.id - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un dilaporkan melakukan bersih-bersih di pemerintahan setelah pertemuan keduanya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Hanoi, Vietnam, pada 28 Februari 2019 tak menghasilkan keputusan apa pun.
Utusan khusus Korut untuk AS, Kim Hyok Chol, serta para pejabat kementerian luar negeri (kemlu) yang melakukan negosiasi sebelum pertemuan puncak Kim dan Trump di Hanoi, ditangkap dan diselidiki. Mereka diminta bertanggung jawab atas kebuntuan dalam pertemuan itu.
Dilaporkan Reuters, kabar mengenai penangkapan dan bersih-bersih di pemerintahan ini dilaporkan surat kabar Korea Selatan, Chosun Ilbo, edisi Jumat (31/5/2019).
Kim Yong Chol, pejabat senior Korut yang juga mitra dialog Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo sebelum pertemuan puncak Kim dan Trump dilaporkan dihukum dengan kerja paksa serta diharuskan mengikuti pendidikan ideologi. Kim Yong Chol menjalani hukuman kerja paksa di Provinsi Jagang setelah dipecat.
Menurut Chosun Ilbo, Kim diyakini melakukan pembersihan besar-besaran untuk mengalihkan perhatian atas kekacauan dan ketidakpuasan di dalam negeri.