Menjaga Identitas di Tengah Modernisasi
Pemerintah Saudi menyadari dilema tersebut. Karena itu, proyek ini diklaim akan menggabungkan warisan arsitektur Makkah yang kaya dengan desain urban modern. Sekitar 19.000 meter persegi kawasan warisan dan budaya akan direhabilitasi untuk memperkuat identitas sejarah kota.
Langkah itu menunjukkan bahwa MBS tidak ingin Makkah hanya menjadi simbol modernitas, tapi juga saksi kesinambungan tradisi Islam.
“Pembangunan ini bukan hanya soal gedung tinggi dan fasilitas baru, tapi tentang menjaga semangat dan sejarah Makkah yang menjadi pusat dunia Muslim selama berabad-abad,” bunyi pernyataan resmi Rou’a Al Haram Al Makki, pengembang proyek yang merupakan anak perusahaan Dana Investasi Publik Saudi.
Tantangan Ekonomi dan Spiritual
Dari sisi ekonomi, proyek ini adalah bukti keseriusan Saudi mengurangi ketergantungan pada minyak. Dengan target menciptakan 300.000 tenaga kerja hingga 2036, Gerbang Raja Salman menjadi simbol kebangkitan sektor pariwisata religi dan jasa keagamaan.
Namun, dari sisi spiritual, pemerintah Saudi harus menjawab tantangan lebih besar, bagaimana memastikan Makkah tetap menjadi ruang suci yang inklusif dan khusyuk di tengah arus pembangunan modern?
Keseimbangan antara pembangunan dan kesucian inilah yang akan menentukan keberhasilan proyek ini, bukan hanya secara ekonomi, tapi juga dalam menjaga hati umat Islam di seluruh dunia.