"Kami menerima penumpang dari China (Senin). Saya memeriksa seluruh sistem, langkah demi langkah dan kami belum mendapati pasien yang yang perlu diawasi," ujarnya, menambahkan.
Keputusan pemerintah tersebut dipertanyakan oleh para ahli medis Pakistan, di tengah kurangnya pendanaan perawatan kesehatan selama beberapa puluh tahun.
"Pakistan tidak mampu mengobati virus korona. Kami tidak memiliki fasilitas untuk menguji secara tepat kasus-kasus yang dicurigai," katanya Athar Niaz Rana, praktisi medis senior Rumah Sakit Internasional Shifa Islamabad.
Sejauh ini belum ada kasus virus korona di Pakistan, namun empat mahasiswa Pakistan yang tinggal di Wuhan positif terinfeksi.
Sementara itu, juru bicara otoritas penerbangan sipil Pakistan Abdul Sattar Khokhar mengatakan, saat ini ada lebih dari 20 penerbangan menuju China setiap pekannya.
Perdana Menteri Imran Khan mengunjungi China tiga kali sejak menjabat pada 2018. Dia berulang kali menolak untuk mengkritik China saat ditanya mengenai perlakuan negara itu terhadap minoritas muslim di Xinjiang.