Ini berarti seorang suspect yang diuji menggunakan tes asam nukleat standar, bisa saja dikategorikan terinfeksi virus korona dengan cara diagnosis yang baru. Menurut komisi, ada 13.332 kasus virus korona baru yang ditentukan menggunakan cara baru ini.
Alasan menggunakan cara ini, jelas komisi, pasien suspect bisa langsung mendapat pengobatan sedini mungkin dan konsisten.
"Karena pemahaman kita tentang pneumonia yang disebabkan oleh virus korona semakin dalam, dan ketika kami mendapat pengalaman dalam diagnosis dan pengobatannya," bunyi pernyataan, seperti dikutip dari AFP.