Dia menduga, polisi tak lagi berupaya menangkapnya, sehingga nekat menggelar upacara pernikahan.
Pihak berwenang Kolombia menuduh Santana sebagai dalang di balik serangkaian pembunuhan berdarah yang dilakukan oleh Klan Teluk, kartel narkoba terbesar dan paling brutal di Kolombia.
Mereka juga mengklaim, Santana membantu mengatur pasokan senjata dan perdagangan narkoba.
"Seorang jaksa dari direktorat khusus melawan organisasi kriminal menghadirkan Santana Hernández di hadapan hakim dan mendakwanya dengan konspirasi untuk melakukan kejahatan berat," kata kantor kejaksaan.
Santana menyangkal semua tuduhan dan berada di penjara sementara penyelidikan berlanjut.