Pada 2014, Korut tercatat sudah meretas sebanyak 30.000 komputer di bank Korea Selatan (Korsel).
Selain itu Lazarus juga didorong mendukung penelitian dan pengembangan militer internasional. Hal itu menunjukkan Biro 121 dikelola oleh orang-orang pilihan dan memiliki kecerdasan tinggi.
Sebagian besar orang yang direkrut untuk bergabung di Biro 121 adalah remaja lulusan terbaik dari berbagai universitas.
Asia News melaporkan, Korut diduga terlibat dalam serangkaian skema penarikan uang ilegal selama puluhan tahun. Tidak hanya mencuri kripto, Korut juga terlibat dalam pemalsuan uang kertas pecahan 100 dolar AS. Pencurian kripto sudah dimulai sejak 2017.
Seperti diketahui Korut kembali menguji coba puluhan rudal balistik dan jelajah sepanjang 2022. Melihat kondisi perekonomian negara itu yang lesu akibat sanksi internasional, timbul pertanyaan dari mana negara itu mendapatkan uang.