JAKARTA, iNews.id - Pasukan Sparta merupakan salah satu kekuatan militer terkuat di zaman Yunani kuno. Pasukan tempur ini ditakuti di masanya, di samping Romawi dan Persia.
Sparta diambil dari nama kota di Yunani. Jika Athena dikenal sebagai kota para seniman dan filsuf, Sparta dikenal sebagai kota dengan penduduk petarung tangguh.
Sejak usia dini, anak laki-laki Sparta dilatih menjadi tentara profesional. Mereka yang telah berusia 7 tahun sudah mendapat pelatihan militer sehingga diharapkan nantinya menjadi tentara yang hebat dan kuat. Proses ini disebut sebagai agoge.
Begitu anak laki-laki berusia remaja, mereka akan dilepas oleh orangtua untuk menjalani kehidupan di alam bebas. Mereka hanya dibekali dengan pakaian dan senjata seadanya untuk bertahan hidup. Hal ini bertujuan agar mereka punya keterampilan bertarung dan bertahan.
Tubuh mereka juga tidak boleh terlalu gemuk karena akan menyulitkan saat bertugas. Pada usia 18 tahun, anak laki-laki Sparta diberi pelatihan lebih berat, yaitu membunuh helot atau dikenal sebagai budak.
Para prajurit muda Sparta ini dalam menjalankan misi hanya dibekali sebilah pisau. Apabila prajurit Sparta bisa membunuh budak, dia akan menjalani tes ketahanan tubuh yang lebih mengerikan, yaitu dicambuk hingga ratusan kali. Tak jarang ujian ini sampai merenggut nyawa para Sparta muda.
Jika tes ini berhasil dilewati, para prajurit muda Sparta dinyatakan lulus serta laik menyandang gelar kebanggaan sebagai tentara. Mereka pun dianggap layak berlaga di medan perang sesungguhnya. Namun secara umum, pria berusia 20 sampai 60 tahun di Sparta wajib ikut perang. Tentara Sparta dikenal karena keahliannya dalam pertempuran di darat.