Padangan berbeda disampaikan intelijen militer Ukraina yang menyebut Oreshnik sebenarnya bukan barang baru. Rudal itu merupakan versi pembaruan dari ICBM Kedr. Rudal itu mampu melesat dengan kecepatan Mach 11 atau butuh waktu hanya 15 menit untuk mencapai target di Ukraina dari lokasi peluncurannya di wilayah Astrakhan, Rusia, berjarak lebih dari 1.000 km.
Intelijen Ukraina juga menyebut, rudal itu dilengkapi dengan enam hulu ledak yang masing-masing memiliki enam submunisi.
Sementara itu pakar militer Rusia Ilya Kramnik mengatakan kepada surat kabar pro-Kremlin Izvestiya, kemampuan jangkauan rudal Oreshnik berada di atas senjata jarak menengah. Meski demikian dia menyebut Oreshnik yang baru ini bukan ICBM.
"Kemungkinan besar kita berhadapan dengan generasi baru rudal jarak menengah Rusia (dengan jangkauan) 2.500-3.000 km dan berpotensi diperpanjang hingga 5.000 km, namun bukan antarbenua," ujarnya.
Dengan jangkauan itu, lanjut Kramnik, seluruh daratan Eropa berada dalam jangkaua Oreshnik, namun tidak sampai ke wilayah AS.
Dia mengatakan, rudal ini bisa jadi versi ICMB Yars-M yang kemampuannya sudah diturunkan.
Pakar lain, Dmitry Kornev, mengatakan Oreshnik bisa saja dikembangkan menggunakan basis rudal jarak pendek Iskander, namun menggunakan mesin roket yang baru. Ukraina juga memiliki Iskander.
Pengamat militer Vladislav Shurygin mengatakan Oreshnik memiliki kekampuan untuk menembus sistem pertahanan rudal modern yang ada saat ini.
Selain itu Oreshnik bisa menghancurkan bunker yang kokoh yang berada jauh di bawah tanah tanpa menggunakan hulu ledak nuklir.
Pakar Rusia lainnya, Igor Korotchenko, memberi pandangan. Rudal Oreshnik memiliki beberapa hulu ledak yang dipandu secara independen.
Dengan kecepatannya yang luar biasa, tak ada sistem pertahanan yang mampu mengejar. Terlebih lagi Oreshnik memiliki kemampuan manuver yang gesit meski melesat di lintasan yang bisa ditebak.