Rudal yang dikembangkan untuk menggantikan roket kelas Shabab yang beroperasi sejak akhir 1980-an itu menggunakan bahan bakar padat. Keunggulannya bahan bakar padat lebih cepat diluncurkan dibandingkan dengan rudal berbahan bakar cair.
Sejjil juga bisa bermanuver di semua tahap penerbangan, sehingga sulit dicegat oleh sistem pertahanan udara konvensional.
Meskipun data rinci mengenai kecepatannya belum jelas, Iran menyebut Sejjil mampu mencapai Tel Aviv dalam waktu sekitar 7 menit jika diluncurkan dari Iran bagian tengah.
Dalam hal spesifikasi teknis, laporan berbagai menyebutkan Sejjil berukuran panjang 25 meter, diameter 1,25 meter, dan bobot sekitar 2,3 ton. Rudal tersebut dapat membawa hulu ledak maksimal 700 kg termasuk nuklir.
Sejjil pertama kali muncul dalam uji lapangan pada 2008 sebelum versi yang disempurnakan, Sejjil-2, dikembangkan pada 2009.
Dalam versi tersebut, desain hulu ledak telah dimodifikasi dan sayap pemandu ditambahkan untuk meningkatkan akurasi.
Namun, beberapa laporan menyebutkan Sejjil 2 mungkin bukan model terpisah, melainkan nama uji untuk roket yang sama. Namun rekaman video dari latihan militer pada 2021 menunjukkan Sejjil mengalami pembaruan dibandingkan rudal sebelumnya, terutama pada bilah jetnya.