Instruksi presiden itu juga memberi kewenangan kepada kepala lembaga eksekutif AS untuk mengambil langkah-langkah strategis guna menghilangkan ancaman fentanyl terhadap keamanan nasional. Namun, para pengamat menilai dampak praktis dari pelabelan WMD ini masih belum sepenuhnya jelas.
Pengumuman tersebut sejalan dengan retorika Trump yang selama ini menyebut kartel narkoba Amerika Latin sebagai “narko-teroris” dan “organisasi teroris asing”.
Trump menilai kartel bukan sekadar jaringan kriminal pencari keuntungan, melainkan kelompok yang bertujuan menggoyahkan stabilitas sosial dan keamanan Amerika Serikat.
Dengan mengaitkan fentanyl dengan senjata pemusnah massal, Trump tampak ingin menggeser isu narkoba dari sekadar masalah kriminal dan kesehatan menjadi ancaman keamanan nasional, bahkan setara dengan terorisme dan perang modern.