Sementara Kepala Kepolisian Praia Grande, Tiago Luiz Lemos, mengatakan kepada harian Folha de Sao Paulo, menurut keterangan sang pilot yang selamat dalam kejadian itu, kronologi kebakaran di balon udara bermula dari dalam keranjang. Pilot kemudian menurunkan ketinggian balon dan sempat menyuruh para penumpang melompat sesaat sebelum balon mencapai daratan.
"Namun beberapa penumpang tidak sempat melompat. Api semakin membesar dan balon akhirnya jatuh," ujar Lemos.
Balon udara tersebut awalnya dijadwalkan terbang selama 45 menit dengan ketinggian maksimum 1.000 meter. Setiap penumpang membayar 550 real Brasil, atau sekitar Rp1,6 juta.
Praia Grande dikenal sebagai salah satu tujuan favorit wisata balon udara di Brasil, terutama selama perayaan musim dingin pada bulan Juni. Sepekan sebelumnya, kecelakaan serupa juga terjadi di negara bagian Sao Paulo. Sebuah balon udara jatuh dan menewaskan seorang perempuan berusia 27 tahun serta melukai 11 orang lainnya.