Sejak itu AS kembali menjatuhkan sanksi kepada Iran yang semakin memukul perekonomiannya. Iran juga keluar dari kesepakatan dengan meningkatkan pengayaan uranium melebihi batas, jauh dari yang ditetapkan dalam kesepakatan.
Blinken mengingatkan Iran untuk kembali kepada kesepakatan dan menghentikan aktivitas pengayaannya. Dia mengancam akan terus menjatuhkan sanksi terhadap Iran guna mengubah perilaku Iran.
Laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada Mei mengungkap, Iran memiliki lebih dari 140 kg uranium yang telah diperkaya hingga 60 persen. Untuk bisa digunakan menjadi bom nuklir, dia harus diperkaya hingga lebih dari 90 persen.
Sebagai perbandingan, sesuai kesepakatan JCPOA 2015, Iran berjanji untuk mempertahankan pengayaan uraniumnya di level 3,67 persen.
Iran selalu membantah menjalankan program senjata nuklir. Negeri Para Mullah menegaskan nuklir hanya digunakan untuk keperluan sipil, yakni energi.