"Setelah pertemuan virtual antara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia dengan Menteri Perdagangan Turki bulan Juli lalu, kita telah melihat besarnya minat perusahaan konstruksi Turki untuk berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya pada proyek jalan tol dan bendungan," tutur Retno.
Investor Turki menunjukkan ketertarikan untuk menanamkan modal di Indonesia, meskipun di tengah pandemi Covid-19.
Menurut Cavusoglu, penguatan kerja sama di bidang dagang dan investasi diperlukan kedua negara sehingga target meningkatkan total nilai dagang dari 1,5 miliar dolar AS menjadi 10 miliar dolar AS (sekitar Rp141,45 triliun) dapat tercapai.
Terkat isu di kawasan, kedua menteri membahas situasi di Timur Tengah, termasuk Palestina.
"Saya menekankan bahwa perdamaian dan stabilitas Timur Tengah merupakan persyaratan bagi pemulihan global," ujar Retno.
Penandatanganan MoU itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Cavusoglu di Indonesia. Kunjungan ini merupakan lawatan pertama menlu Turki ke Indonesia dalam 15 tahun terakhir.
Usai menghadiri pertemuan di Kementerian Luar Negeri RI, Cavusoglu melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo.