Menlu Ukraina Kena Prank dari Orang Ngaku Mantan Dubes AS, Blak-blakan Akui Serang Rusia

Anton Suhartono
Dmytro Kuleba (Foto: Reuters)

KIEV, iNews.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina Dmytro Kuleba menjadi korban prank dari seseorang yang mengaku mantan duta besar (dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Rusia, Michael McFaul. Dalam percakapan itu, Kuleba mengakui bahwa Ukraina berada di balik operasi sabotase di Rusia, termasuk menewaskan warga sipil.

Kuleba berbicara melalui video dengan orang yang mengaku mantan dubes tersebut. Dia benar-benar tak sadar bahwa orang tersebut bukanlah McFaul, melainkan selebriti prank kenamaan Rusia bernama panggung, Vovan dan Lexus. Mereka biasanya berpura-pura menjadi pejabat asing dan sudah menipu banyak tokoh internasional, terutama dari negara-negara seteru Rusia. McFaul dikenal sebagai pengkritik keras Rusia.

McFaul jadi-jadian melontarkan pertanyaan kepada Kuleba tentang operasi agen intelijen Ukraina yang diyakini sedang aktif di Rusia.

"Ya, jika Anda bertanya kepada saya siapa yang meledakkan sesuatu di Krimea atau Belgorod, berbicara secara pribadi, sebanyak mungkin privasi yang kita miliki dalam percakapan Zoom, saya bisa beri tahu Anda, iya, itu kami," kata Kuleba, dalam rekaman video yang dirilis Kamis kemarin, seperti dikutip dari RT.

Pasangan penipu itu tidak mengungkapkan kapan percakapan berlangsung, namun mereka sempat menyinggung soal pernyataan Juru Bicara Kemlu Rusia Maria Zakharova pada 1 September. Selain itu mereka membahas rencana perjalanan Kuleba pada Oktober. Dari situ diketahui percakapan tampaknya berlangsung bulan lalu.

Saat membahas soal Krimea, Kuleba mengatakan wilayah itu penting sebagai target serangan karena menjadi sumber amunisi bagi pasukan serta pangkalan udara Rusia.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
21 jam lalu

Rusia Gempur Ukraina Jelang Pertemuan Trump-Zelensky, Kyiv Gelap Gulita

Internasional
2 hari lalu

Kim Jong Un Ingin Korea Utara Produksi Rudal Lebih Banyak, Bangun Pabrik-Pabrik Amunisi Baru

Internasional
3 hari lalu

Rusia, China, dan Amerika Berlomba Pergi ke Bulan, Apa yang Dicari?

Internasional
3 hari lalu

Rusia Ingin Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir di Bulan, untuk Apa?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal