YERUSALEM, iNews.id - Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid akan menjadi perdana menteri sementara menggantikan Naftali Bennett. Lapid akan memegang jabatan tersebut hingga pemilihan perdana menteri baru dapat digelar.
Naftali Bennett dan Yair Lapid pada Senin (20/6/2022) sepakat untuk mengajukan RUU pada pekan depan. Isinya anggota parlemen akan memberikan suara untuk membubarkan Knesset (Parlemen Israel) sekaligus penunjukan Lapid sebagai perdana menteri sementara.
"Kami berdiri di hadapan Anda hari ini di saat yang tidak mudah, tetapi dengan pemahaman, kami membuat keputusan yang tepat untuk Israel," kata Bennett dalam pernyataan yang disiarkan televisi didampingi Lapid.
Dilansir dari saluran televisi Israel Channel 12, pemilihan umum dapat diadakan pada 25 Oktober mendatang. Bila berjalan sesuai rencana, hal itu akan menjadi pemungutan suara kelima Israel dalam empat tahun terakhir.
Lapid dan Bennett membentuk koalisi pada Juni 2021 sekaligus mengakhiri pemerintahan mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Sayangnya, mayoritas parlemen berakhir ketika segelintir anggota mengundurkan diri dari koalisi.
Situasi memburuk bagi koalisi Bennett-Lapid setelah Knesset gagal meloloskan dan memperpanjang undang-undang darurat mengenai pemukim Israel yang tinggal di Tepi Barat yang diduduki. UU tersebut berakhir pada akhir Juni.