“Segera setelah itu, kita akan menuju Deir El Balah dan merampungkan penghancuran batalion (Hamas) yang beroperasi di kamp-kamp pusat,” ujarnya.
Smotrich, Ben Gvir, serta beberapa pejabat radikal Israel lainnya sejak lama dibenci kelompok Yahudi moderat karena pemikirannya yang melenceng, anti-perdamaian.
Bahkan Ben Gvir pernah dikepung demonstran saat menghadiri acara di sebuah gedung di Tel Aviv. Para demonstran mendesak pembebasan sandera segera.
Dia juga yang mengusulkan agar warga Israel dipersenjatai.
Ben Gvir juga pernah menjadi sorotan internasional karena melanggar status quo Masjid Al Aqsa dengan menggeruduk tempat suci ketiga umat Islam itu setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Arab Saudi.