TEL AVIV, iNews.id - Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menanggapi pernyataan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tentang kesiapan Ankara untuk menginvasi Israel jika perlu. Diplomat zionis itu pun membandingkan Erdogan dengan pemimpin Irak yang dieksekusi, Saddam Hussein.
"Erdogan mengikuti jejak Saddam Hussein dan mengancam akan menyerang Israel. Biarkan saja dia mengingat apa yang terjadi di sana dan bagaimana itu berakhir," tulis Katz di platform media sosial X, sembari mengunggah foto Erdogan dan Saddam Hussein.
Sebelumnya, Erdogan mengatakan Turki dapat memasuki Israel dengan cara yang sama seperti yang pernah dilakukan Ankara di Libya dan Karabakh (Azerbaijan). Seperti diketahui, Parlemen Turki menyetujui perpanjangan mandat penempatan kontingen militer Turki di Libya selama dua tahun mulai Januari 2024. Turki juga mendukung Azerbaijan selama Perang Karabakh II saat melawan Armenka pada musim gugur 2020. Sejumlah drone alias pesawat nirawak Turki berpartisipasi aktif dalam operasi militer tersebut.
Pada 20 Maret 2003, dengan dalih memerangi terorisme dan mencari senjata pemusnah massal, koalisi internasional pimpinan AS mulai membom kota-kota Irak secara besar-besaran. Akibatnya, presiden negara itu, Saddam Hussein, digulingkan. Namun, sampai sekarang tidak pernah ada jejak senjata pemusnah massal yang ditemukan di Irak sejak invasi AS lebih 21 tahun silam itu.
Pemerintahan Saddam Hussein jatuh pada 17 April 2003, dan pemimpin Irak itu sendiri terpaksa bersembunyi. Pada Desember 2003, Hussein ditemukan oleh militer AS di dekat kampung halamannya di Tikrit di tempat perlindungan bawah tanah. Pada 30 Juni 2004, dia diserahkan kepada otoritas Irak bersama dengan 11 anggota rezim Baath.
Pada 5 November 2005, Mahkamah Agung Irak memutuskan mantan pemimpin Irak itu bersalah atas kejahatan terhadap rakyat Irak, dan dia dieksekusi mati pada 30 Desember 2006.