Sebelumnya pemimpin Korut Kim Jong Un menyerukan peningkatan eksponensial dalam persenjataan nuklir serta membuat rudal balistik antarbenua (ICBM) yang baru untuk melawan AS dan Korea Selatan (Korsel).
Guterres mengatakan di forum Dewan Keamanan PBB pada Kamis lalu, Korut punya tanggung jawab untuk kembali ke meja perundingan setelah gagal pada 2019. Saat itu negosiasi nuklir antara Kim Jong Un dan presiden AS Donald Trump tak membuahkan hasil.
“Program senjata nuklir yang melanggar hukum dilakukan oleh Republik Rakyat Demokratik Korea adalah bahaya yang jelas dan nyata, memicu risiko dan ketegangan geopolitik ke tingkat baru,” kata Guterres.