Meriam yang dibuat dengan berbasis rel kereta ini berasal dari Prancis. Senjata ini memiliki berat mencapai 1.600 ton. Sesuai namanya, senjata ini memiliki peluru dengan ukuran 520 milimeter dengan jarak sasaran mencapai 13 kilometer.
Artileri yang memiliki ukuran sama dengan peralatan buatan Jerman sebelumnya ini dapat menghancurkan benteng Brest di Litovsk. Dalam pemakaiannya harus memerlukan bongkar pasang alat karena ukuran yang maksimum tersebut.
Senjata ini dikenal juga dengan julukan Thor atau Karl Morser yang dirancang oleh Rheinmetall. Amunisi terberat mencapai lebih dari 2.000 ton dengan ukuran proyektil 60 sentimeter.
Meriam ini berasal dari Asia tepatnya negara matahari terbit dengan berat peluru mencapai 4,5 ton. Jarak mengenai target sejauh 42 kilometer. Digunakan dalam pertempuran jalur laut, yang dipasangkan dalam kapal perang Yamato dan Musashi.
Karena bobotnya yang berada di luar batas artileri, senjata ini termasuk jarang digunakan. Pada kapal Musashi, senjata ini digunakan dalam pertempuran melawan Amerika serikat pada Oktober 1944 namun gagal.
Kapal Yamato tampak lebih beruntung karena dapat menenggelamkan kapal induk milik negara Paman Sam bernama AS USS Gambier Bay pada peperangan di Teluk Leyte.
Itulah sekelumit, Meriam raksasa yang digunakan pada perang dunia ke II . Sebagai artileri penjaga pertahanan serta kedaulatan negara, merupakan suatu keharusan senjata ini dapat membantu menghancurkan pertahanan musuh.