Proyek tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian megaproyek yang diluncurkan oleh Presiden Abdel Fattah Al Sisi dalam beberapa tahun terakhir, termasuk ibu kota administratif baru di sebelah timur Kairo.
Para pejabat mengatakan, proyek-proyek ini adalah kunci pertumbuhan jangka panjang Mesir. Namun di sisi lain berkontribusi terhadap lonjakan utang luar negeri Mesir. Utang Mesir meningkat empat kali lipat sejak 2015 hingga mencapai 155,2 miliar dolar AS hingga akhir 2024.
Mesir juga telah menerima miliaran dolar dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Uni Eropa untuk memastikan stabilitas keuangan. Bahkan Uni Eropa menjanjikan miliaran dolar lagi bulan lalu.