Dengan demikian warga sipil Kamboja yang tewas sejak pecahnya perang pada 8 Desember bertambah menjadi 20 orang dan 79 lainnya luka-luka.
Serangan Thailand juga menyebabkan 525.236 warga sipil Kamboja mengungsi, termasuk 274.884 perempuan dan 167.167 anak-anak.
Pihak berwenang Kamboja mengungkap, serangan Thailand juga menyebabkan 103 rumah rusak, demikian halnya dengan lima sekolah, tiga rumah sakit, satu pasar, dua menara antena telepon seluler, lima pagoda, tiga hotel, serta beberapa gedung pemerintah dan swasta.
Perdana Menteri Kamboja Hun Manet menyambut baik seruan China untuk memulai upaya negosiasi damai melalui pertemuan para menlu ASEAN.
Kementerian juga menegaskan harapan, Thailand akan kembali ke negosiasi damai dan jalur diplomatik sesuai hukum internasional, Piagam PBB, dan prinsip-prinsip ASEAN.