Sementara itu, data dari radar AL Mynamar menunjukkan, ada pergerakan dua kapal di Yangon dan Sungai Sittaung yang menuju Teluk Martaban pada Minggu hingga Senin lalu.
Berdasarkan temuan ini, AL menjelajahi perairan dan mendapati kapal kedua yakni tugboat "Independence" yang di dalamnya terdapat 13 awak berkewarganegaraan Indonesia. Posisi tugboat itu sekitar 80 km dari pantai Yangon.
Petugas AL Myanmar lalu meminta keterangan dari mereka. Dari situ diketahui mereka berangkat dari Jakarta pada 13 Agustus dengan menarik Sam Ratulangi PB 1600 menuju fasilitas penghancuran kapal di Bangladesh.
"Mereka menghadapi cuaca buruk saat tiba di selatan Sungai Yangon. Kabel penarik kapal putus, lalu kapal mengambang dibawa arus, sulit untuk melanjutkan perjalanan," bunyi pernyataan.
Meski sudah menemukan titik terang asal muasal kapal ini, AL Myanmar tetap melanjutkan penyelidikannya.
Sam Ratuangi PB 1600 merupakan kapal kargo berbobot mati 26.500 ton. Kapal yang dibuat pada 2001 itu akan dibawa ke fasilitas penghancuran kapal di Provinsi Chittagong, Bangladesh, untuk dijadikan besi tua.