Produksi opium Afghanistan yang diperkirakan PBB bernilai 1,4 miliar dolar AS pada puncaknya di tahun 2017, telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Situasi ekonomi afghanistan yang kacau telah mendorong penduduk untuk menanam tanaman terlarang yang dapat memberi mereka keuntungan lebih cepat dan lebih tinggi daripada tanaman legal lain seperti gandum.
Sumber-sumber Taliban mengatakan kepada Reuters, mereka mengantisipasi perlawanan keras dari beberapa elemen dalam kelompok tersebut terhadap larangan opium. Saat ini telah terjadi lonjakan jumlah petani yang membudidayakan opium dalam beberapa bulan terakhir.
Seorang petani di Helmand yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan, dalam beberapa pekan terakhir harga opium telah naik lebih dari dua kali lipat karena rumor Taliban akan melarang penanamannya. Namun dia menambahkan dirinya perlu menanam opium untuk menghidupi keluarganya.
"Tanaman lain tidak menguntungkan," katanya.