Pada Rabu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengklaim bahwa Washington DC tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang rencana untuk membunuh Haniyeh.
Dua pejabat Iran mengatakan mereka tidak tahu bagaimana atau kapan bom itu ditanam di kamar Haniyeh. Mereka mengatakan, pemimpin Jihad Islam Palestina Ziyad al-Nakhalah tinggal di kamar sebelah. Namun, ruangannya tidak rusak parah.
“Ini menunjukkan bahwa Haniyeh memang menjadi sasaran dengan sangat tepat,” kata laporan itu lagi.