Nah! Deplu AS Hapus Kalimat 'Tak Mendukung Kemerdekaan Taiwan' dalam Situs Web

Anton Suhartono
Departemen Luar Negeri AS menghapus kalimat 'Tidak mendukung kemerdekaan Taiwan' dalam pernyataan di situs web (Foto: AP)

TAIPEI, iNews.id - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menghapus kalimat "Tidak mendukung kemerdekaan Taiwan" dalam pernyataan di situs webnya. Tindakan itu memicu spekulasi mengenai perubahan drastis pemerintahan AS saat ini, terutama dikaitkan dengan konflik terhadap China.

Selain menghilangkan kalimat tidak mendukung kemerdekaan Taiwan, halaman tersebut menambahkan referensi terhadap kerja sama Taiwan dengan proyek pengembangan teknologi dan semikonduktor Departemen Pertahanan (Pentagon).

Disebutkan juga AS akan mendukung keanggotaan Taiwan dalam organisasi-organisasi internasional jika memenuhi syarat.

Amerika Serikat tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, namun menjadi pendukung terkuat. Washington memiliki undang-undang (UU) untuk memberikan bantuan terhadap Taiwan agar bisa mempertahankan diri dari serangan China.

"Kami menentang segala perubahan sepihak terhadap status quo dari kedua belah pihak," bunyi situs web Deplu AS, dalam pembaruan yang dirilis pada 13 Februari.

"Kami berharap perbedaan lintas Selat bisa diselesaikan secara damai, bebas dari paksaan, dengan cara yang bisa diterima oleh rakyat di kedua sisi Selat (Taiwan)."

Menteri Luar Negeri (Menlu) Taiwan Lin Chia Lung menyambut baik dukungan dan sikap positif AS terhadap wilayahnya melalui perubahan pernyataan tersebut.

Namun Kemlu China belum memberikan komentarnya.

Penghapusan kalimat tidak mendukung kemerdekaan Taiwan tersebut pertama kali dilaporkan kantor berita pemerintah Taiwan pada Minggu (16/2/2025).

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
45 menit lalu

Amerika Tetap Kirim Delegasi ke KTT G20 Afrika Selatan, tapi...

Nasional
51 menit lalu

FORMAS Ajak Rosan Temui Investor China di KEK Batang untuk Jajaki Peluang Kerja Sama 

Internasional
3 jam lalu

Alice Guo, Warga China Terpilih Jadi Wali Kota di Filipina Dihukum Penjara Seumur Hidup

Internasional
6 jam lalu

Presiden Maduro Sebut Ada yang Memprovokasi Trump untuk Menyerang Venezuela

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal